Pemerintah Pusat Kucurkan Rp 42 M Perbaiki Jalan di 12 Kampung di Maybrat

emerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat, Papua Barat Daya beroleh kucuran anggaran dari pemerintah pusat melalui dana alokasi tertentu (DAK) tahun 2023 senilai Rp 42 miliar. Anggaran selanjutnya untuk perbaikan jalur rusak yang tersebar di 12 kampung.
“Iya, untuk perbaiki jalur terbengkalai, gunakan DAK 2023 senilai Rp 42 miliar,” ungkap Pj Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu kepada, Senin (22/5/2023).

Adapun 12 kampung yang dimaksud lanjut Bernhard yakni Aitinyo, Athabu, Yukase, Mare, Ayawasi, Mosum, Sipat, Arus, Subin, Mumamat, Awit dan Itigah. Perbaikan ruas jalur di wilayah selanjutnya bakal dilaksanakan secara bertahap.

“Paling banyak di daerah Aitinyo, lebih dari satu di Ayamaru dan Aifat Utara,” ungkapnya. Bernhard mengungkapkan, keseluruhan jalur yang bakal diperbaiki selama 25 kilometer dengan pengaspalan. Dia merincikan, pengaspalan ruas jalur Kampung Aitinyo-Athabu Rp 10,4 miliar (4 Km), Kampung Yukase-Mare Rp 10,6 miliar (4 Km).

Selanjutnya perbaikan ruas jalur Kampung Ayawasi-Mosum Rp 7,3 milliar (3 Km), Kampung Sipat-Arus Rp 4,2 miliar (2 Km), Kampung Subin-Mukamat Rp 4,5 miliar (4 Km) dan pembangunan jalur Kampung Awit-Itigah Rp 5 miliar (5 Km).

“Untuk jalannya aku tanyakan ke Kadis PU dulu mengenai teknisnya. Namun pas ini prosesnya udah terjadi tanpa didampingi TNI/Polri karena aman,” ungkap Bernhard. Bernhard menambahkan, pihaknya bakal kembali mengusulkan anggaran perbaikan jalur ke pusat. Menurutnya, masih ada 10 kampung yang tersebar di Distrik Aifat Utara dan Aifat Timur Raya yang butuh penanganan.

“Aifat Utara dan Aifat Timur Raya bakal masuk terhadap langkah kedua, karena kita mesti pastikan dulu situasi di sana. Bernhard mengatakan kurang lebih 30 sampai 40 Km jalur yang bakal diperbaiki di kedua distrik tersebut. Pihaknya bakal mengupas mengenai anggaran yang dibutuhkan.

“Kami minta pengawalan TNI/Polri untuk mengecek pembangunan jalan. Nanti untuk langkah kedua ini ada kurang lebih 10 kampung dengan luas jalur yang diperbaiki kurang lebih 30-40 Km,” jelasnya. Perbaikan Jalan di Kranji Belum Mulai, Besi Tulangan Beton Masih Dirakit

Perbaikan jalur rusak di Kranji, Kota Bekasi, belum terhitung dimulai. Hingga pas ini, besi tulangan beton masih di dalam proses perakitan. “Masih fabrikasi (perakitan),” kata Idi Sutanto selaku Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, kepada binamargadki.net. Material yang dirakit adalah besi tulangan dan besi begel sebagai konstruksi beton jalan. Memang rencananya, jalanan aspal yang rusak itu bakal dibeton. Sebelumnya, Idi mengatakan pengecoran di wilayah bakal dilaksanakan terhadap Rabu (17/5) pekan lalu. Namun ternyata sampai kini, pengecoran belum dilakukan. Pengecoran baru bakal dilaksanakan terhadap Sabtu (27/5) akhir pekan nanti.

Ruas jalur yang hendak diperbaiki adalah Jl Jenderal Sudirman-Jl I Gusti Ngurah Rai dekat Flyover Kranji, Kota Bekasi. Di ruas ini, kerusakan udah sedemikian kritis dan kadang tergenang air, laju kendaraan jadi terganggu. “Panjang 160 mtr. di samping Flyover Kranji, yang rusak segitu,” kata dia.

Menggunakan Dana Negara Rp 14,9 T, Jalan Rusak di Daerah Diperbaiki Mulai Juni

Pemerintah pusat bakal langsung jalankan perbaikan jalan-jalan rusak di daerah, sehabis pada mulanya sejumlah jalur rusak mendapat sorotan. Perbaikan jalur rencananya di awali terhadap Juni 2023 ini dengan anggaran Rp 14,9 triliun.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, secara keseluruhan pemerintah mempersiapkan anggaran Rp 32,7 triliun untuk jalankan perbaikan jalur rusak. Namun terhadap tahun ini, eksekusi bakal di awali gunakan anggaran Rp 14,9 triliun. “Nah yang udah kita bakal langsung jalankan adalah Rp 14,9 triliun. Kita harapkan Juli udah bergerak, terkecuali bisa Juni,” kata Hedy, pas ditemui awak sarana di Kantor Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2023).

Hedy mengatakan, pembangunan bakal di awali dari daerah-daerah prioritas serta dengan pertimbangkan kesiapannya menyangkut desain, lahannya tidak bermasalah, serta dokumen lingkungan yang memadai. Beberapa di antaranya ialah jalanan Lampung, Jambi, sampai Labura Sumatera Utara, yang pada mulanya sempat dijajal Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di segi lain, Hedy tidak mengatakan secara rinci jalur mana saja yang bakal diperbaiki terasa sedang tahun ini.